Sunday, March 11, 2018

Pengantar Java Bagian 2



Loop for
Statemen loop adalah bagian penting dari semua bahasa pemrograman. Java bukanlah pengecualian. Pada faktanya, seperti yang akan Anda lihat pada Bab 4, Java menyediakan sejumlah konstruksi loop. Loop for adalah yang paling umum digunakan. Bentuk umum dari loop for adalah sebagai berikut:

for(inisialisasi; kondisi; iterasi) statemen;

Pada bentuk paling sederhana dari loop for ini, bagian inisialisasi dari loop menetapkan nilai awal bagi variabel kendali loop. Bagian kondisi merupakan sebuah ekspresi Boolean yang menguji variabel kendali loop. Jika hasil pengujian itu bernilai true, maka loop for akan tetap beriterasi. Jika hasilnya false, loop akan berhenti dieksekusi. Ekspresi iterasi menentukan bagaimana variabel kendali loop diubah setiap kali loop beriterasi. Berikut adalah sebuah program pendek yang menunjukkan bagaimana loop for digunakan:

/*
Mendemonstrasikan loop for.
Namai file ini "UjiFor.java".
*/
public class UjiFor {
   public static void main(String args[]) {
      int x;
      
      for(x = 0; x<10; x = x+1)
         System.out.println("Ini nilai x: " + x);
   }
}

Program ini menghasilkan keluaran berikut:

Ini nilai x: 0
Ini nilai x: 1
Ini nilai x: 2
Ini nilai x: 3
Ini nilai x: 4
Ini nilai x: 5
Ini nilai x: 6
Ini nilai x: 7
Ini nilai x: 8
Ini nilai x: 9

Pada contoh ini, x adalah variabel kendali loop. Nilanya diinisialisasi dengan nol pada bagian inisialisasi loop for. Pada tiap awal iterasi (termasuk iterasi pertama), pengujian x<10 selalu dilakukan. Jika hasil pengujian ini bernilai true, maka statemen println() akan dieksekusi, dan kemudian bagian iterasi dari loop akan dieksekusi, yang menambah x sebesar 1. Proses ini berlanjut sampai pengujian kondisional bernilai false.

Seorang programer professional tidak akan menuliskan bagian iterasi loop seperti pada program sebelumnya. Anda akan jarang melihat statemen seperti ini:

x = x+1

Alasannya adalah bahwa Java memiliki sebuah operator inkremen spesial yang dapat melakukan operasi ini lebih efisien. Operator inkremen tersebut adalah ++, dua buah tanda plus. Operator inkremen menambah operandnya sebesar satu. Dengan menggunakan operator inkremen, statemen di atas dapat dituliskan seperti ini:

x++;

Jadi, loop for pada program sebelumnya dapat dituliskan menjadi:

for(x = 0; x<10; x++)

Anda bisa mencobanya. Seperti yang akan Anda lihat, loop akan berjalan sama persis seperti sebelumnya.

Java juga menyediakan operator dekremen, yang dinotasikan dengan --. Operator ini mengurangkan satu dari operandnya.


Menggunakan Blok Kode
Java membolehkan dua atau lebih statemen untuk dikelompokkan ke dalam blok kode. Ini dilakukan dengan mengapit statemen-statemen tersebut dengan kurung kurawal pembuka dan penutup. Begitu blok kode diciptakan, ia menjadi sebuah unit logis yang dapat digunakan di mana saja statemen tunggal dapat digunakan. Sebagai contoh, sebuah blok kode dapat dipakai untuk statemen if dan for. Perhatikan statemen if berikut:

if(x < y) { // awal sebuah blok kode
   x = y;
   y = 0;
} // akhir blok

Di sini, jika x bernilai kurang dari y, maka kedua statemen di dalam blok kode akan dieksekusi. Jadi, kedua statemen di dalam blok tersebut membentuk satu unit logis, dan satu statemen tidak akan bisa dieksekusi tanpa mengeksekusi statemen yang lain. Hal penting di sini adalah bahwa manakala Anda perlu secara logis menghubungkan satu atau lebih statemen, Anda perlu melakukannya dengan menciptakan sebuah blok kode.

Lihat contoh berikut. Program di bawah ini menggunakan sebuah blok kode yang dipakai pada sebuah loop for:

/*
Mendemonstrasikan sebuah blok kode.
Namai file ini dengan "UjiBlok.java"
*/
public class UjiBlok {
   public static void main(String args[]) {
      int x, y;
      
      y = 20;

      // tubuh loop for adalah sebuah blok kode
      for(x = 0; x<10; x++) {
         System.out.println("Ini nilai x: " + x);
         System.out.println("Ini nilai y: " + y);
         y = y - 2;
      }
   }
}

Keluaran yang dihasilkan program ini ditampilkan berikut:

Ini nilai x: 0
Ini nilai y: 20
Ini nilai x: 1
Ini nilai y: 18
Ini nilai x: 2
Ini nilai y: 16
Ini nilai x: 3
Ini nilai y: 14
Ini nilai x: 4
Ini nilai y: 12
Ini nilai x: 5
Ini nilai y: 10
Ini nilai x: 6
Ini nilai y: 8
Ini nilai x: 7
Ini nilai y: 6
Ini nilai x: 8
Ini nilai y: 4
Ini nilai x: 9
Ini nilai y: 2

Pada kasus ini, tubuh loop for adalah sebuah blok kode, bukan hanya statemen tunggal. Jadi, setiap kali loop beriterasi, ketiga statemen di dalam blok kode akan dieksekusi. Hal ini dibuktikan oleh keluaran yang dihasilkan program.


Permasalahan Leksikal
Setelah Anda melihat beberapa program pendek pada Java, sekarang saatnya Anda mengetahui elemen-elemen penting dari Java. Program Java merupakan sekumpulan spasi putih, pengenal, literal, komentar, operator, separator, dan katakunci.


Spasi Putih
Java merupakan sebuah bahasa bebas-format. Ini berarti bahwa Anda tidak perlu mengikuti aturan-aturan indentasi atau penataan pada kode sumber. Misalnya, program Contoh dapat dituliskan pada satu baris sekaligus atau format apapun sepanjang terdapat sedikitnya satu karakter spasi putih yang diberikan di antara tiap token. Pada Java, spasi putih dapat berupa spasi, tab, atau baris baru.


Pengenal
Pengenal dipakai untuk menamai kelas, variabel, dan metode. Pengenal dapat berupa sembarang runtun karakter, baik huruf besar maupun huruf kecil, angka, atau karakter dollar dan karakter garis-bawah. Pengenal tidak bisa diawali dengan angka. Java merupakan bahasa yang sensitif terhadap jenis huruf besar dan huruf kecil, jadi NILAI berbeda dengan Nilai. Beberapa pengenal yang valid dalam Java adalah:

SebuahNilai
cacah
b1
$ujian
ini_bagus

Beberapa contoh pengenal tak valid adalah:

2kali
nilai-tinggi
Tidak/ok


Literal
Nilai konstan dalam Java diciptakan menggunakan representasi literal. Sebagai contoh, berikut adalah beberapa contoh literal:

100
23.5
‘X’
‘Nilai x adalah “

Dari kiri ke kanan, literal pertama menetapkan sebuah integer, literal kedua adalah sebuah nilai titik-mengambang (pecahan), literal ketiga adalah sebuah konstanta karakter, dan literal terakhir adalah sebuah string.


Komentar
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada tiga jenis komentar yang didukung Java. Anda telah melihat dua jenis komentar: komentar satu-baris dan komentar multibaris. Jenis komentar ketiga dikenal dengan komentar dokumentasi. Jenis komentar ini dipakai untuk menghasilkan file HTML yang mendokumentasikan program Anda. Komentar dokumentasi diawali dengan simbol /** dan diakhiri dengan */. Komentar dokumentasi akan dijelaskan nanti.


Separator
Dalam Java, ada beberapa karakter yang bisa dipakai sebagai separator. Separator yang paling banyak digunakan pada Java adalah karakter titik-koma. Seperti yang telah Anda lihat, karakter tersebut dipakai untuk mengakhiri statemen. Separator-separator lain ditampilkan pada tabel berikut:

Simbol
Nama
Tujuan
()
Tanda kurung
Dipakai untuk memuat daftar parameter pada definisi metode dan pada pemanggilan metode. Simbol ini juga dipakai untuk mendefinisikan keutamaan pada ekspresi. Selain itu, simbol ini juga dipakai untuk ekspresi pada statemen kendali dan untuk melakukan konversi tipe data.
{ }
Kurung kurawal
Dipakai untuk memuat nilai-nilai awal pada array. Simbol ini juga dipakai untuk mendefinisikan kode blok. Selain itu, simbol ini juga dipakai untuk mendefinisikan skop lokal, skop metode, dan skop kelas.
[ ]
Kurung siku
Dipakai untuk mendeklarasikan tipe array. Selain itu, simbol ini dipakai pula untuk mengakses elemen array.
;
Titik-koma
Mengakhiri statemen
,
Koma
Memisahkan antar pengenal pada sebuah deklarasi variabel. Selain itu, dipakai pula pada statemen berantai yang ada di dalam sebuah statemen for.
.
Titik
Dipakai untuk memisahkan nama paket dari kelas dan subpaket. Selain itu, dipakai pula untuk memisahkan sebuah variabel atau metode dari variabel referensi.
::
Kolon
Dipakai untuk menciptakan sebuah referensi metode atau konstruktor (Ditambahkan pada JDK 8).




Katakunci Pada Java
Terdapat 50 katakunci yang didefinisikan pada bahasa Java, seperti tercantum pada Tabel 1.1. Katakunci ini, yang dikombinasikan dengan sintaksis operator dan separator, merupakan pondasi bahasa Java. Katakunci tidak bisa dipakai sebagai pengenal. Jadi, katakunci tersebut tidak bisa dipakai sebagai nama variabel, kelas, atau metode.

Katakunci const dan goto dicadangkan tetapi tidak dipakai. Pada awal keberadaan Java, beberapa katakunci dicadangkan untuk penggunaan di masa depan.

Selain katakunci, Java juga mencadangkan true, false, dan null. Ketiga nilai ini didefinisikan oleh Java. Anda tidak bisa menggunakannya untuk nama variabel, kelas, dan lainnya.

Tabel 1.1 Sejumlah katakunci pada Java


Pustaka Kelas Pada Java
Program-program contoh yang telah disajikan sejauh ini memanfaatkan dua metode pustaka Java: println() dan print(). Seperti disebutkan sebelumnya, kedua metode ini tersedia melalui System.out. System adalah sebuah kelas pustakan pada Java yang secara otomatis dimuat pada program Anda. Lingkungan Java memiliki sejumlah pustaka kelas yang banyak memuat metode pustaka untuk mendukung I/O, penanganan string, jejaring, dan grafika. Kelas-kelas pustaka juga mendukung GUI (graphical user interface). Jadi, Java sebagai totalitas merupakan kombinasi dari bahasa Java itu sendiri, ditambah dengan kelas-kelas pustaka. Seperti yang akan Anda lihat, pustaka kelas memberikan banyak fungsionalitas.










No comments: